Black Canyon Cafe

Jalan-jalan Kuliner Bali Pt. 3: Black Canyon Coffee – A drink from Paradise….available on Earth, Kutabex Kuta


Gak tau kenapa, yang namanya Black Canyon itu menyebar keberadaannya di seantero Bali. Di pinggir jalan maupun di mall-mall pasti aja nemu ini café. Dan entah mengapa, café ini selalu jadi pilihan sobat saya, untuk bertemu tiap kali saya mampir ke Bali. Setelah beberapa waktu lalu kami mencoba yang di Discovery Mall, kemarin kami mencoba di tempat baru, di Kutabex. Letaknya sama-sama di Kuta, sama-sama di pinggir pantai, hanya saja, harus diakui, yang di Discovery Mall jauh lebih berkelas dibanding yang di Kutabex.
Pertama kali ke Black Canyon, sahabat saya menyarankan untuk mencoba Tom Yam Goong-nya yang katanya paling enak. Awalnya saya gak ngerti kenapa juga ke coffeeshop untuk makan besar, makanan thailand pulak! Dimana-mana orang ke coffeeshop itu kan untuk ngopi. Ternyata setelah membolak-balik buku menu, saya baru tahu kalau Black Canyon Coffee ini ternyata franchise dari negeri pecinta Gajah dan warna kuning alias Thailand itu. Gak heran kalau di buku menunya juga dicantumkan tulisan keriting Thai. Dan ternyata ada tulisannya juga “Special Thailand Cuisine”. Oo begitu toooh.
Yasudah, karena saya sudah pernah mencoba Tom Yam Goong saat pertama kali dijebloskan kemari, maka kemarin saya memesan Chicken Green Curry. Nyobain kari ijo-nya Thailand lah, begitu pikir saya. Sementara suami memesan pasta tuna tom yam. Minumnya kami sepakat memesan ice lemon tea. Kami juga sepakat untuk tidak melihat harga menu yang kami pesan, karena sudah pasti, harga untuk satu orang seharga dengan harga yang kami keluarkan untuk makan berdua baik saat sarapan maupun makan siang sebelumnya, hihi.
Sambil ngobrol-ngobrol menghabiskan waktu menunggu, tak terasa ternyata hampir 30 menit waktu penantian itu. Nampaknya, pesanan baru dibuat saat dipesan, sehingga semua hidangan terasa segar. Pasta Tuna Tom Yam, dan Chicken Green Curry tiba dihadapan kami.
Setelah mengaduk-aduk isi mangkuk, saya pun mengambil kesimpulan bahwa kuahnya lebih banyak daripada isinya, jadi kalau mau bijak, kuahnya jangan ditandaskan. Lalu diantara adukan itu, selain potongan dada ayam, saya juga menemukan daun basil, terong bulat hijau dan… tekokak!!
Jrenggg!!! Saya baru tahu kalau chicken green curry itu dimeriahkan dengan terong bulat dan tekokak, entah memang begitu sajian chicken green curry otentik di Thailand, atau ini kreasi inovatif dari Black Canyon.
Baiklah, mari kita coba saja menu unik yang satu ini.
Satu kali suap, saya tertegun sebentar. Kesan pertama: very mild. Citarasa kari yang diciptakan memang benar-benar halus, baik rasa pedas maupun kepekatan bumbu karinya, semua terasa halus. Untuk penggemar rasa yang ‘berani’, jujur saja saya kurang cocok dengan chicken green curry yang seperti ini, nanggung. Lalu bagaimana dengan keberadaan terong dan tekokak itu? Bagi saya, untungnya tidak terlalu mengganggu, karena mungkin saya termasuk penyuka terong dan tekokak, walau biasanya sih hanya sebatas dilalap mentah dengan sambal terasi/sambal bawang, tapi untuk campuran kari hijau, ya cukup lumayan jugalah kedua sayur ini.
Bagaimana dengan pesanan suami? Ternyata memang seluruh menu yang tersaji di kafe ini citarasanya sudah disesuaikan dengan lidah ‘bule’, sehingga spicy taste yang biasa terkecap dalam masakan tom yam, tidak terlalu terasa dalam menu tersebut. Malah bagi saya, rasanya jadi lebih condong seperti spaghetti bolognese tuna.
Seperti saya bilang, memang untuk makan besar, coffeeshop bukanlah tempat yang tepat untuk mendapatkannya. Tapi untuk menyesap secangkir kopi, menikmati cemilan dan bergosip ria, maka coffeeshop-lah tempatnya. Apalagi sambil menikmati matahari tenggelam di pinggir pantai Kuta… hmmm.

Source: dongengduniakecilku.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment

Search

10 Popular Pages

 
Copyright © 2012, The Green Zhurga Suites. All Rights Reserved | Exclusive Pool Garden Suites | Seminyak Accommodation Booking Online
Design from Web Design | Website Source